plugin&play
Music saves our souls | ||||||||
So I’ll always believe as I move forward, Life goes on. navigations are the four lines of lyric. they are profile, entries, links and credits navigations respectively (from the top). |
Jumat, 18 April 2008, 12.00
Pesta Awal Tahun Ajaran - 1973/1974
"GRYFFINDOR!!" Topi itu berteriak, dan dari Meja Gryffindor terdengar gemuruh tepuk tangan riang menanggapi teriakan si Topi Seleksi. Yusuke kaget ketika mendengarnya dan ia pun membuka matanya. Ia memasang telinga baik-baik, menangkap apa yang didengarnya barusan. Gryffindor? Apa aku tak salah dengar?! tanya Yusuke dalam hati. Ia memegang telinganya dan mengerjapkan matanya setelah Topi Seleksi diturunkan dari kepalanya. Yusuke masih terkaget-kaget, tampak tidak percaya dia bisa masuk asrama Gryffindor. Ia menepuk pipinya, mencubit pipinya, untuk membuktikan yang didengarnya tadi sungguhan. Tapi melihat gemuruh tepuk tangan di Meja Gryffindor, Yusuke yakin kalau teriakan si Topi Seleksi adalah untuk dirinya yang dinyatakan masuk asrama Gryffindor. Gryffindor?! WOW!! Kamisama, arigato!! Aku memasuki asrama yang sama dengan Seiji, jerit Yusuke gembira dalam hati. Kini ia berjalan semakin mendekati Meja Gryffindor, dimana para penghuni meja itu bertepuk tangan keras dengan kedatangannya, sama seperti anak-anak tahun pertama yang telah lebih dulu diseleksi dan duduk di meja ini. Tepuk tangan itu merupakan sambutan. Yusuke mendongak ke atas, terlihat bayang-bayang keperakan tengah melayang dan ikut bertepuk tangan menyambut kedantang para murid baru, badannya tembus pandang dan memakai baju zaman pertengahan. Yusuke melongo memandangi sosok yang melayang itu, meyakinkan dirinya kalau itu bukan hantu, tapi ternyata sosok itu benar-benar hantu. Baru kali ini Yusuke melihat hantu sedekat ini, sebelumnya tidak. Untung saja ia tak terlalu penakut, dan tidak langsung lari melihatnya. Yusuke mengingat-ingat, Seiji pernah menceritakan mengenai hantu asrama yang bernama Sir Nicholas, dan anak-anak biasa memanggilnya Nick si-kepala-nyaris-putus. Yha, tampaknya julukan yang tepat karena saat ini hantu itu tengah membetulkan letak kepalanya. Ouch, pasti menyakitkan, ujar Yusuke sambil memegangi lehernya, reflek. Yusuke kemudian kembali memasang senyum bahagia, dengan membusungkan dada ia berjalan menyusuri Meja Gryffindor, masih diikuti gemuruh tepuk tangan dari meja tersebut. Yusuke mendekati salah satu bangku yang kosong dan duduk di situ, senyum masih terpasang di wajahnya. Seiringan dengan itu, tepuk tangan perlahan berhenti, dan semua mata tertuju pada murid selanjutnya. Yusuke memandangi meja di depannya, menoleh ke samping-sampingnya, mencari wajah-wajah yang dikenalnya di asrama Gryffindor. Benar saja, ia melihat Arc, Andrea, Rei, Phil, Marshall, dan Vionna. Yusuke tersenyum senang, segera ia melambaikan tangan pada mereka semua ndengan ceria, tapi tak terlalu tinggi tentunya. Ia memasang cengiran lebar, dalam hati ia bersyukur setidaknya sudah mengenal beberapa anak yang akan menjadi teman seangkatannya selama tujuh tahun ke depan. Yusuke menoleh, memandangi si Topi Seleksi yang tengah menyeleksi anak-anak lainnya. Tiap nama asrama disebutkan, dan meja asrama yang disebut langsung diliputi gemuruh tepuk tangan, menyambut murid baru itu. Yusuke memperhatikan mereka satu persatu, tampak beberapa wajah yang dikenalnya--Stan si pemain biola yang pernah mengusir Yusuke, Joshua si anak laki-laki di kejadian kembang api Lorainne di halaman Hogwarts, Selsia si anak perempuan berambut pirang yang pernah mengumbar senyum jahil pada Yusuke di Toko Tongkat, Kevin yang pernah bermain Baseball bersama Yusuke di Leaky Cauldron, dan Lorainne si anak kembang api--begitu Yusuke memutuskan untukm menjulukinya--yang disadari Yusuke tak terpisahkan dengan Phil. Mereka berdua memang selalu terlihat bersama dan tak terpisahkan, sehingga rasanya wajar jikasatu asrama. Sementara si-anak-perempuan-rambut-gosong dan yang pernah menampar Yusuke dulu masuk ke Slytherin. Baguslah, cocok untuknya, cibir Yusuke. Senang sekali rasanya begitu tahu wajah-wajah familiar tersebut satu asrama dengannya, namun Yusuke sedikit kecewa karena Haruhi tak satu asrama dengannya. Padahal ia ingin mengenal Haruhi lebih dekat, masih ada rasa penasaran di hati Yusuke mengenai anak itu.. Tiba-tiba ia merasa perutnya mulai berbunyi, rupanya kelaparan. Sambil meringis ia memegangi perutnya--maagnya ternyata mulai kambuh dan rasanya sangat sakit--cepat-cepat Yusuke merogoh saku celananya, kalau tidak salah ingat ia sempat menyimpan obat sakit maag disana. Ia merogoh-rogoh, tapi ternyata obat itu tak ada, hilang entah kemana. Saku celananya kosong melompong, tak ada apa-apa. Panik, Yusuke merogoh saku yang lain, kemudian lama-lama merogoh saku kemejanya, dan hasilnya nihil. Obat maagnya tidak ada dimana-mana! Kini Yusuke memasang tampang pucat, sakit perutnya tak tertahan lagi--seandainya ada seseorang yang membawa makanan kecil--apapun! Yusuke memandangi piring kosong di depannya, yang tampaknya tak akan terisi sebelum seleksi selesai. Yusuke terus memegangi perutnya, menyenderkan kepalanya di atas meja, meringis kesakitan. Ia berharap ada yang mau menawarkannya sesuatu.. obat maupun makanan kecil untuk sekedar mengganjal perut.. Label: Aula Besar, Meja Gryffindor, Tahun Pertama, Term 2
I remember your words and nod my head. |
thepersoninside ![]() 沢田諭介 Yusuke Sawada Sawada, Yusuke, Yusu, Yucchan Generasi ke-12 dalam silsilah resmi Keluarga Muggle Sawada, merupakan orang kedua yang memiliki ciri-ciri fisik Brazilian, dari faktor genetika generasi pertama. Ciri ini hanya muncul setiap enam generasi, tanpa meninggalkan ciri Asia. Hanya faktor gen pertumbuhan dan warna kulit yang berpengaruh. Muggleborn, golongan darah O. Tinggi badan 180 cm dengan berat 62 kg. Terbilang jangkung untuk orang Asia pada umumnya, namun wajar bagi orang Eropa. Kulit gelap, mata coklat kayu, hidung agak besar dan pesek, berjanggut tipis. Rambut hitam-kecoklatan (painted) bermodel agak 'jingkrak'. Selalu menutupi rambutnya dengan topi berbagai jenis. Berkacamata (dengan minus rendah, hanya -2 tanpa silinder). Lahir di Sendagaya, Jepang, tanggal 13 Mei tahun 1962, jarang pulang ke Negeri Matahari Terbit itu sejak bersekolah di Hogwarts. Tongkat sihirnya adalah Hawthorn 31 cm berinti Kulit Serpent yang Dikeringkan, yang didapatkan ketika berumur 11 tahun (tepat di Tahun Pertamanya). Terdaftar di Hogwarts sebagai murid Asrama Gryffindor, angkatan tahun 1974. |
partnersinplot
A PUPPETMASTER B Karasuma Rei Mizuhime Winterfield Haruhi Kumayuki ongoingplot
None thebackstories
ittakemonths
+ April 2008 + Mei 2008 + Juli 2008 + Agustus 2008 + September 2008 + April 2009 |
aboutthesong
![]() Artist: CHEMISTRY Album Name: Life goes on Release Type: Single Release Date: 20.08.08 Genre: J-Pop, Electro, Vocal Tracklist: 01 Life goes on~side K~ 02 Life goes on~side D~ 03 Life goes on~side K~ [Less Vocal] 04 Life goes on~side D~ [Less Vocal] *Info taken from here. abouttheface
Kaname Kawabata Born in Tokyo, 28th January 1979 Part of vocal group named CHEMISTRY. Chemistry (ケミストリー ,Kemisutorī?) is a Japanese pop/R&B duo, composed of Yoshikuni Dōchin and Kaname Kawabata. They were the winners of the Asayan audition (similar to the American Idol series) in 2000 organized by Sony Music Entertainment Japan. Their first single "Pieces of a Dream" was released on March 3, 2001, and was the best selling single that year (over 2 million). Most of their singles have reached #1 on the Oricon charts; all five albums have reached #1 the day they were released. Their #1 streak was broken by the Kinki Kids' H album, scoring them a #2 rank for Fo(u)r. Chemistry is also known in Korea for the popular collaboration song "Let's Get Together Now," featuring talents from both Korea and Japan and for collaborating with Korean singer Lena Park who appears in the b-side "Dance with Me" on the "Kimi ga Iru" single. On March 6, 2008, Kaname Kawabata married model Miki Takahashi. They met after she appeared in the PV for "This Night." aboutthelayout
An accidentality production Inspiration from DancingSheep & BONBON:D Hosted free by Blogger |