plugin&play
Music saves our souls | ||||||||
So I’ll always believe as I move forward, Life goes on. navigations are the four lines of lyric. they are profile, entries, links and credits navigations respectively (from the top). |
Jumat, 18 April 2008, 13.20
[Ramuan Pengempis] Yang Besar jadi Kecil
Yusuke Sawada - Gryffindor Yusuke menggarukkan kepalanya membaca perkamen kecil yang dikirimkan Stan beberapa hari lalu lewat kucingnya (Yeah, kucing, mungkin karena anak ini tak punya burung hantu. Tapi kenapa harus repot-repot, sih? Stan dan Yusuke kan satu asrama). Topi kupluk hitam yang dipakainya sampai turun ke wajah beberapa senti, dan cepat-cepat ia betulkan, memakaikannya kembali lalu membalik perkamen yang dipegangnya, Bawa bahan-bahan lain yang kalian anggap berguna. Kutunggu di halaman sekolah hari minggu pukul 08.00 pagi.Yusuke menggulung perkamennya yang berisi bahan-bahan yang harus dibawanya untuk membuat Ramuan Pengempis, dan memasukkannya ke dalam saku celananya. Sekarang sudah hari Minggu. Lalu bagaimana dengan bahan-bahan yang diminta Stan? Well, Yusuke sudah mengecek kualinya yang masih dalam keadaan baik, dalam hati ia sedikit heran, bagaimana bisa kuali Stan bolong? Sepertinya itu patut dipertanyakan padanya nanti. Mengenai Jamur LingZhi, Yusuke sudah membaca buku yang Stan sarankan--dan hasilnya? Ia hampir stress setengah mati mencarinya. Yeah, ia sampai berkeliling Hogwarts untuk mencari jamur itu sampai ke daerah perbatasan hutan terlarang, dan 'nyaris' tertangkap Flich—si penjaga sekolah buruk rupa. Dan bodohnya, ia tak kepikiran untuk mencarinya ke rumah kaca—dengan segala tumbuhan yang ada disana, masa sih tak ada jamur? Lagipula ini musim gugur, musim dimana banyak jamur mulai tumbuh dengan begitu banyak dan bertebaran dimana-mana.. Oh yeah, itu di Jepang, lalu bagaimana dengan di sini? Selama Yusuke mencari, yang ia temukan hanya jamur payung biasa. Sebenarnya ia yang salah tempat mencari, tak mungkin ada Jamur LingZhi di pekarangan Hogwarts dan Hutan Terlarang—tapi siapa tahu jamur itu ada di dalam sana. Yusuke tak mau mencari resiko masuk ke daerah terlarang itu. Cukup dengan kejadian di Knockturn Alley tahun lalu. Yusuke melangkah keluar dari rumah kaca. Yeah, rumah kaca, tempat terakhir ia harus mencari Jamur LingZhi, dan syukurlah ia dapat. Entah apa yang dipikirkan oleh si penjaga rumah kaca ketika melihat Yusuke yang meloncat kegirangan ketika menemukan jamur yang dicari-carinya itu dan langsung memohon hingga berlutut padanya—membuat si penjaga tergelak dengan sukses. Sekarang di tangannya sudah ada sekantung Jamur LingZhi, yang dengan senang hati diberikan si penjaga (tapi ia menginterogasi terlebih dahulu dnegan menanyakan segala macam pada Yusuke, katanya sebagai data laporan untuk Profesor Sprout) karena memang sedang panen besar minggu ini. Baguslah, jadi Yusuke tak perlu cemas kalau persediaan Jamur LingZhi di rumah kaca akan habis. Baru berjalan beberapa langkah, Yusuke sekilas melihat ada tumbuhan lain di rumah kaca sebelah—besar, dan kira-kira setinggi dirinya. Tak terlalu jelas, karena terlihat samar dari luar. Penasaran, ia membelokkan arah untuk masuk ke rumah kaca sebelah. Dilongokkannya kepala, dan terkejut melihat hamparan Bunga Matahari—yang ternyata lebih tinggi darinya, mungkin setinggi orang dewasa—seperempatnya dalam keadaan layu. Well, tampaknya wajar, karena memang di musim gugur awan sering menutupi cahaya matahari sehingga agak sulit bagi Bunga Matahari untuk tumbuh. Pertumbuhan bunga raksasa ini mencapai puncaknya pada saat musim panas, dan Yusuke ingat saat masih di Jepang, ia dan teman-temannya pernah pergi ke luar kota dan menemukan hamparan ladang Bunga Matahari yang luas, ternyata milik sebuah pertanian. Konon katanya Bunga Matahari punya banyak kegunaan, dari segi pangan maupun sebagai tanaman hias.. Tunggu. Kalau tidak salah, Bunga Matahari punya kegunaan sebagai pengental.. mungkin berguna untuk ramuan pengempis nanti, gumam Yusuke lalu menatap bunga-bunga yang ada di depannya, berharap sisa panen Bunga Matahari masih disimpan oleh Profesor Sprout atau si penjaga rumah kaca. Cepat-cepat ie berbailk dan kembali ke rumah kaca sebelah dimana si penjaga rumah kaca berada. Benar, penjaga itu masih ada dan tengah memanen jamur jenis lainnya. Yusuke menghampiri pria-tua itu, “Eng,, Sir, maaf, apakah bunga matahari yang ada di rumah kaca sebelah sudah selesai dipanen? Sepertinya aku membutuhkan minyaknya untuk ramuanku nanti,” ujar Yusuke sambil menatap penuh harap, semoga si penjaga mengabulkan permohonannya ini dan menganggapnya tidak banyak minta. Pria-tua itu tersenyum ,“well.. Bunga Mataharinya memang telah kami panen, dan mengenai hasil panennya..,” pria tua itu mengeluarkan tongkatnya dan mengayunkannya, dalam sekejap dua botol kecil telah ada di tangannya. Mungkin menggunakan mantra Accio yang biasa digunakan Seiji, tapi pria ini mengucapkannya non-verbal. Diserahkannya dua botol berisi cairan menggumpal seperti minyak pada Yusuke, sambil tersenyum lagi, “...kau beruntung, Nak! Hasil panennya masih kami simpan, tentu saja. Dan yang ada di tanganmu itu minyak Bunga Matahari yang telah kami olah. Pergunakan dengan baik, ” kata si penjaga-tua itu, menepuk pelan pundak Yusuke. Segera saja Yusuke tersenyum sumringahdan membungkuk rendah, mengucap terima kasihnya berkali-kali, “terima kasih banyak, Sir! Terima kasih!” ucap Yusuke lalu berlari meninggalkan rumah kaca setelah melambai pamit pada si penjaga rumah kaca. Yusuke melirik jam tangannya. Sudah lewat sepuluh menit dari perjanjian. Kamisama, semoga aku tak terlambat! ujar Yusuke panik dalam hati, mempercepat langkahnya meninggalkan rumah kaca menuju halaman sekolah. Dimasukkannya botol-botol minyak dan kantung Jamur LingZhi itu ke dalam ransel yang ia bawa dengan terburu-buru, sehingga menumpuk begitu saja tercampur dengan alat-alat tulis serta kuali dan pisau kecilnya. Sudahlah, toh nanti juga akan dikeluarkan lagi apa yang ada di dalam tas ransel ini, yang penting sekarang aku harus cepat sampai di halaman.. Stan bisa marah kalau ada yang telat, dia kan termasuk disiplin! gumam Yusuke panik lagi dalam hati, dan semakin mempercepat langkahnya hingga ia kini telah sampai di dekat halaman. Matanya mencari-cari sosok Stan, entah kenapa halaman sekolah jadi agak ramai padahal hari ini hari libur. Akhirnya Yusuke menemukan sosok Stan di sana, dan segera berlari menghampiri Stan dengan lambaian tangan menyapanya. Yusuke ngosngosan, ia berhenti berlari dan kini sudah ada di depan Stan. Well, dengan berlari seperti ini ia jadi lupa udara musim gugur yang mulai mendingin. Yusuke berdiri dan memandang Stan sambil nyengir lebar, dan mangangkat tangannya seperti ingin mengajukan pertanyaan di kelas-kelas, “Yusuke Sawada, Gryffindor, telah hadir! Gomen nee. Maaf aku terlambat, hanya sepuluh menit, kan?” ujar Yusuke nyengir lagi dan melirik jam tangannya. Bukan sepuluh menit, malah dua belas menit. Ternyata jarak rumah kaca dan halaman jauh juga. Yusuke baru sadar kalau hanya ada Stan disini. Matanya mencari-cari teman sekelompoknya yang lain, ternyata mereka datang lebih terlambat dari Yusuke. Dikeluarkannya kuali, kantung berisi Jamur LingZhi dan botol isi Minyak Bunga Matahari sambil bertanya pada Stan, “yang lain belum datang, eh? Well, ternyata tidak hanya aku yang terlambat datang. Ini bahan yang kau minta untuk dibawakan (sambil menyerahkan yang ada di tangannya), tapi aku heran.. bagaimana bisa kualimu sampai bolong?” tanya Yusuke penasaran. Hanya ada beberapa kemungkinan kuali bisa bocor, dan ia yakin kalau kuali bisa bocor kalau membuat ramuan berbahaya—tapi mustahil untuk Stan. Well, tak ada yang mustahil untuk anak pintar seperti Stan, Yusuke tahu itu. Label: Kelas Ramuan, Musim Gugur, Tahun Kedua, Term 3
I remember your words and nod my head. |
thepersoninside ![]() 沢田諭介 Yusuke Sawada Sawada, Yusuke, Yusu, Yucchan Generasi ke-12 dalam silsilah resmi Keluarga Muggle Sawada, merupakan orang kedua yang memiliki ciri-ciri fisik Brazilian, dari faktor genetika generasi pertama. Ciri ini hanya muncul setiap enam generasi, tanpa meninggalkan ciri Asia. Hanya faktor gen pertumbuhan dan warna kulit yang berpengaruh. Muggleborn, golongan darah O. Tinggi badan 180 cm dengan berat 62 kg. Terbilang jangkung untuk orang Asia pada umumnya, namun wajar bagi orang Eropa. Kulit gelap, mata coklat kayu, hidung agak besar dan pesek, berjanggut tipis. Rambut hitam-kecoklatan (painted) bermodel agak 'jingkrak'. Selalu menutupi rambutnya dengan topi berbagai jenis. Berkacamata (dengan minus rendah, hanya -2 tanpa silinder). Lahir di Sendagaya, Jepang, tanggal 13 Mei tahun 1962, jarang pulang ke Negeri Matahari Terbit itu sejak bersekolah di Hogwarts. Tongkat sihirnya adalah Hawthorn 31 cm berinti Kulit Serpent yang Dikeringkan, yang didapatkan ketika berumur 11 tahun (tepat di Tahun Pertamanya). Terdaftar di Hogwarts sebagai murid Asrama Gryffindor, angkatan tahun 1974. |
partnersinplot
A PUPPETMASTER B Karasuma Rei Mizuhime Winterfield Haruhi Kumayuki ongoingplot
None thebackstories
+ Sent the FIRST Letter + Pesta Awal Tahun Ajaran - 1973/1974 ittakemonths
+ April 2008 + Mei 2008 + Juli 2008 + Agustus 2008 + September 2008 + April 2009 |
aboutthesong
![]() Artist: CHEMISTRY Album Name: Life goes on Release Type: Single Release Date: 20.08.08 Genre: J-Pop, Electro, Vocal Tracklist: 01 Life goes on~side K~ 02 Life goes on~side D~ 03 Life goes on~side K~ [Less Vocal] 04 Life goes on~side D~ [Less Vocal] *Info taken from here. abouttheface
Kaname Kawabata Born in Tokyo, 28th January 1979 Part of vocal group named CHEMISTRY. Chemistry (ケミストリー ,Kemisutorī?) is a Japanese pop/R&B duo, composed of Yoshikuni Dōchin and Kaname Kawabata. They were the winners of the Asayan audition (similar to the American Idol series) in 2000 organized by Sony Music Entertainment Japan. Their first single "Pieces of a Dream" was released on March 3, 2001, and was the best selling single that year (over 2 million). Most of their singles have reached #1 on the Oricon charts; all five albums have reached #1 the day they were released. Their #1 streak was broken by the Kinki Kids' H album, scoring them a #2 rank for Fo(u)r. Chemistry is also known in Korea for the popular collaboration song "Let's Get Together Now," featuring talents from both Korea and Japan and for collaborating with Korean singer Lena Park who appears in the b-side "Dance with Me" on the "Kimi ga Iru" single. On March 6, 2008, Kaname Kawabata married model Miki Takahashi. They met after she appeared in the PV for "This Night." aboutthelayout
An accidentality production Inspiration from DancingSheep & BONBON:D Hosted free by Blogger |